A.
Konsep Dasar Ergonomi
Untuk
dapat mempermudah pemahaman terhadap ergonomi, kita dapat menggunakan konsep
umum dari cara berfikir yang rasional yang biasa kita gunakan. Mengadopsi
istilah (5W + 1H) dapat mempermudah kita berfikir secara sistematis di dalam
memahami dan menerapkan ergonomi (Tarwaka, dkk, 2004 : 5).
1. What
is ergonomics?
Istilah ergonomi
berasal dari bahasa Yunani yang tediri dari dua kata yaitu “ergos”
berarti kerja dan “nomos” berarti aturan atau hukum. Jadi secara ringkas
ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam system kerja.
2. Why
is ergonomics?
Dari pengalaman
menunjukkan bahwa setiap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan, apabila tidak
dilakukan secara ergonomi akan mengakibatkan ketidaknyamanan, biaya tinggi,
kecelakaan dan penyakit akibat kerja meningkat, performansi menurun yang
berakibat pada penurunan efisiensi dan daya kerja.
3. Where
is ergonomics?
Secara umum penerapan
ergonomi dapat dilakukan dimana saja, baik dilingkungan rumah, di perjalanan,
di lingkungan sosial maupun di lingkungan di tempat kerja.
4. When
is ergonomics applied?
Ergonomi dapat di
terapkan dimana saja dan kapan saja sehingga kita dapat merasa sehat, aman da
nyaman dalam melakukan aktivitas.
5. Who must apply ergonomics?
Setiap komponen
masyarakat baik masyarakat pekerja maupun masyarakat sosial dalam upaya
menciptakan kenyamanan, kesehatan, keselamatan dan produktivitas kerja yang
setinggi-tingginya.
6. How
is ergonomics applied?
Untuk dapat menerapkan
ergonomi secara tepat dan benar, maka kita harus mempelajari dan memahami
ergonomi secara detail.
B.
Definisi Ergonomi
Ergonomi atau
human Enginering menurut Tarwaka, et, al (2004) merupakan suatu ilmu, seni dan
penerapan teknologi untuk menyeimbangkan antara alat atau fasilitas kerja, cara
dan lingkungan kerja terhadap kemampuan dan keterbatasan baik fisik maupun
mental manusia, sehingga manusia dapat bekerja secara optimal tanpa pengaruh
buruk dari pekerjaannya. Sedangkan menurut Wignyosoebroto, Sritomo (1995)
ergonomic adalah suatu pengetahuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem
kerja, sehingga orang dapat hidup dan bekerja dalam sistem kerja tersebut
dengan baik.
Sedangkan
studi gerak menurut Sutalaksana, Iftikar
Z, et al (2006) adalah suatu analisa yang dilakukan terhadap gerakan
dari bagian badan pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan melakukan
analisa gerakan ini diharapkan agar semua gerakan yang dilakukan oleh pekerja
akan lebih efektif sehingga dapat menghilangkan gerakan yang tidak diperlukan.
Lebih lanjut Sutalaksana, Iftikar Z, et al (1992) menjelaskan bahwa untuk
memudahkan suatu analisa gerakan, seorang peneliti terkenal Frank B. Gilbreth
telah mengklasifikasikan 17 gerakan dasar yang disebut dengan gerakan therblig.
Dalam
perancangan sistem kerja, studi tentang ekonomi gerak perlu dipahami, gerakan
yang tidak diperlukan justru akan menimbulkan pemborosan karena waktu kerja
menjadi lama dan juga berpotensi menimbul kecelakaan kerja. Berkaitan dengan
ini Sutalaksana, Iftikar Z, et al (2006) menjelaskan prinsip-prinsip ekonomi
gerak yang dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakannya.
Ergonomi
adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
menyeimbangkan antara segala aktivitas yang digunakan baik dalam beraktivitas
maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun
mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka,
dkk, 2004 : 6).
Sedangkan
menurut Nurmianto (1996 : 1), definisi ergonomi adalah studi tentang
aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anantomi,
fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan
serta evaluasi dari sebuah produk.
C.
Tujuan Ergonomi
Secara umum tujuan dari
penerapan ergonomi menurut Tarwaka, dkk (2004: 7) adalah sebagai berikurt:
1. Meningkatkan
kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit
akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan
kepuasan kerja.
2. Meningkatkan
kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan
mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik
selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara
berbagai aspek yaitu aspek teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari
setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas hidup yang
tinggi.
D.
Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi
Ø Jika
tuntutan tugas > kemampuan kerja => over stress, discomfort, lelah, cidera,celaka, sakit, produktivitas
Ø Jika
tuntutan tugas < kemampuan kerja => under stress, bosan, lesu, tidak
produktif
Ø Harapannya
adalah antara tuntutan tugas = kemampuan tugas => performa optimal
Ergonomi
merupakan suatu ilmu, seni dan teknologi yang berupaya untuk menyerasikan alat,
cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan segala keterbatasan
manusia, sehingga manusia dapat berkarya secara optimal tanpa pengaruh buruk
dari pekerjaannya. Dari sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan
kapasitas kerja harus selalu dalam garis keseimbangan sehingga dicapai
performansi kerja yang tinggi.
Dalam
kata lain, tuntutan tugas tidak boleh terlalu rendah (underload) dan
juga tidak boleh terlalu berlebihan (overload). Karena keduanya, baik underload
maupun overload akan menyebabkan stress. Konsep keseimbangan antara
kapasitas kerja dengan tuntutan tugas tersebut dapat diilustrasikan pada Gambar
2.1 berikut.
a.
Kemampuan
Kerja (Work Capacity)
Ø Personal
Capacity (Karakteristik Pribadi);
meliputi
faktor usia, jenis kelamin, antropometri, pendidikan, pengalaman, status
sosial, agama dan kepercayaan.
·
Usia / Umur
Umur
seseorang berbanding langsung dengan kapasitas fisik sampai batas tertentu dan
mencapai puncaknya pada umur 25 tahun. Pada umur 50-60 tahun kekuatan otot
menurun sebesar 25%, kemampuan sensoris-motoris menurun sebanyak 60%.
Selanjutnya kemampuan kerja fisik seseorang yang berumur > 60 tahun tinggal
mencapai 50% dari umur orang yang berumur 25 tahun.
·
Jenis Kelamin
Wanita
mempunyai kekuatan fisik 2/3 dari kemampuan fisik laki-laki, tetapi dalam hal
tertentu wanita lebih teliti dari laki-laki. Selain itu menurut Tarwaka dan
Sudiajeng (2004) yang mengutip dari Priatna (1990) menyatakan bahwa seorang
wanita lebih tahan terhadap suhu dingin daripada suhu panas. Hal tersebut
dikarenakan tubuh seorang wanita mempunyai jaringan dengan daya konduksi yang
lebih tinggi terhadap panas bila dibandingkan laki-laki.
·
Antropometri
Menurut Nurmianto
(2004) adalah antropometri merupakan kumpulan data numerik yang berhubungan
dengan karakteristik tubuh manusia, ukuran, bentuk, dan kekuatan serta
penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
Data antropometri
sangat penting dalam menentukan alat dan cara mengoperasikannya. Kesesuaian
hubungan antropometri pekerja dengan alat yang digunakan sangat berpengaruh
pada sikap kerja, tingkat kelelahan, kemampuan kerja dan produktifitas kerja.
Data antropometri dapat digunakan untuk mendesain pakaian, tempat kerja,
lingkungan kerja, mesin, alat dan sarana kerja serta produk-produk untuk
konsumen.
Ø Physicological
Capacity (Kemampuan Psikologi);
Kemampuan
kerja fisik adalah suatu kemampuan fungsional seseorang untuk mampu melakukan
pekerjaan tertentu yang memerlukan aktifitas otot pada periode waktu tertentu.
Menurut Hairy (1989) dan Genaidy (1996) dalam buku Tarwaka dan Sudiajeng
(2004), menyatakan bahwa komponen kemampuan kerja fisik dan kesegaran jasmani
seseorang ditentukan oleh kekuatan otot, ketahanan otot, dan ketahanan kardiovaskuler.
·
Kekuatan otot
Kekuatan
otot merupakan tenaga maksimum yang digunakan oleh suatu grup otot dibawah
kondisi yang ditetapkan. Terdapat 2 macam kekuatan otot, yaitu kekuatan otot
statis dan dinamis. Kekuatan otot statis tidak termasuk beberapa gerakan selama
pengerahan fisik. Sedangkan kekuatan otot dinamis memerlukan pengerahan selama
proses gerakan.
·
Ketahanan otot
Ketahanan
otot merupakan kemampuan spesifik grup otot untuk terus dapat melakukan
pekerjaan sampai seseorang tidak mampu lagi untuk mempertahankan pekerjaannya.
·
Ketahanan kardiovaskuler
Ketahanan
kardiovaskuler merupakan suatu pengukuran kemampuan sistem kardiovaskuler
dengan melakukan pekerjaan secara terus menerus sampai terjadi kelelahan.
Ø Biomechanical
Capacity (Kemampuan Biomekanik)
Biomekanika merupakan salah satu dari
empat bidang penelitian informasi hasil ergonomi. Yaitu penelitian tentang kekuatan
fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik manusia ketika bekerja dan
mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai
dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktivitas kerja tersebut. Dalam
biomekanik ini banyak disiplin ilmu yang mendasari dan berkaitan untuk dapat
menopang perkembangan biomekanik.
Secara
terminologi, Biomekanik terdiri atas 2 kata yaitu kata “Bio” =
makhluk hidup dan kata “Mekanikal” = gerakan. Jadi Biomekanik
adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada makhluk hidup, dimana dalam
Biomekanik hanya mempelajari gerakan pada manusia. Dengan demikian, pengertian
Biomekanik secara umum/luas adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia,
yang dipengaruhi oleh sistem anatomi, fisiologi, psikologis, mekanis dan
sosiokultural. Sedangkan pengertian Biomekanik secara sempit adalah ilmu yang
mempelajari gerakan pada manusia. Adapun pengertian Biomekanik secara ilmiah
adalah ilmu yang mempelajari cara menentukan gaya, perubahan dan beban mekanik pada
otot, tulang dan sendi dari tubuh manusia.berkaitan dengan kemampuan dan daya
tahan sendi dan persendian, tendon dan jalinan tulang.
Anatomi terapan FT, yang terdiri atas : sistem otot,
sistem tulang dan sendi serta sistem saraf yang menyebabkan manusia dapat
bergerak dan dapat melakukan AKS (aktivitas kegiatan sehari-hari), tetapi tidak
terlepas dari pengaruh lingkungan manusia tersebut. Ada 5 pendekatan didalam
mempelajari gerakan pada manusia, yaitu :
1. Pendekatan Anatomi ;
Dimana
menggambarkan (menjelaskan) tentang struktur tubuh dan bagian-bagiannya serta
bagian-bagian tubuh yang potensial untuk menghasilkan gerakan.
2. Pendekatan Fisiologis ;
Dimana
mempelajari tentang proses terjadinya gerakan, kontinuitas gerakan dan kontrol
gerakan.
3. Pendekatan psikologis ;
Dimana
mempelajari berbagai sensasi, persepsi dan motivasi yang menstimulasi
terjadinya gerakan serta mekanisme neurologis yang mengontrolnya
4. Pendekatan Mekanik ;
Dimana
menjelaskan adanya gaya, waktu dan jarak yang berhubungan dengan gerakan tubuh
manusia.
5. Pendekatan sosio-kultural ;
Dimana
menjelaskan tentang pengertian dari gerakan yang bervariasi didalam lingkungan
yang berbeda-beda.
b.
Tuntutan
Tugas (Task Demand)
Ø Task
and Material Characteristic
(Karakteristik tugas
dan Material); ditentukan oleh karakteristik peralatan dan mesin, tipe,
kecepatan dan irama kerja.
Ø Organization
Characteristic;
berhubungan
dengan jam kerja dan jam istirahat, shift kerja, cuti dan libur, manajemen.
·
Mutlak
disesuaikan dengan kapasitas kerja, beban kerja, jenis pekerjaan, dan faktor lingkungan
·
Jam kerja yg pendek tidak adekwat
·
Jam kerja yg panjang tidak efisien,
mempercepat kelelahan, menurunya ketelitian,berkurangnya kecepatan,
meningkatnya angka kesakitan dan kecelakaan
·
Ahli fisilogi merekomendasi bahwa kerja
optimal 8jam/hr atau 40 jam/mgg
·
Istirahat pendek dengan sedikit kudapan
ditengah-tengah 4 jam pertama dan kedua menjamin output dipertahankan
·
Tujuan istirahat : mencegah terjadinya
kelelahan, pemulihan/penyegaran dan memberi kesempatan waktu kontak sosial
&spiritual
c.
Macam-macam
istirahat
1. Istirahat
spontan : istirahat pendek setelah pembebanan
2. Istirahat
curian : beban kerja tidak sesuai dgn kemampuan kerja
3. Istirahat
karena prosedur kerja
4. Istirahat
yang ditetapkan atas dasar perundang-undangan yg berlaku
Jumlah hari kerja dalam seminggu
Di Indonesia ada 2 sistem hari kerja (5
hr dan 6 hr kerja)
Ø Sistem
5 hari kerja :
Keuntungannya
: mempunyai 2 hr libur untuk aktivitas sosial /rekreasi.
Kerugiannya
: jam kerja /hr lebih panjang sehingga menjadi tdk efisien
Ø Sistem
6 hari kerja :
Kerugian
: waktu istirahat hanya 1 dari
Keuntungan
: jam kerja perhari lebih pendek dan akan efesien
Shift malam
Menurut ILO : aktivitas kerja yg
dilakukan malam hari melebihi waktu antara jam 23.00 dan jam 05.00
Ø Kerja
malam hari menurut ahli fisiologi tidak ergonomis
Ø Demi
efisiensi mesin dan SDM untuk meningkatkan produksi dalam mencapai profit yg
tinggi.
Pekerja yg tidak diperkenankan shift
malam
Ø Mengalami
inversi fluktuasi temperatur tubuh
Ø Mempunyai
kelainan/penyakit seperti : insomnia, epilepsi, diabetus mellitus, gastritis
Ø Tidak
bisa beradaptasi (38%), 62 % dapat beradaptasi : 1-3 hr (27%), 4-6 hr (12%),
> 6 hr (23%).
Masalah yg timbul pd pekerja shift malam
Ø Gangguan
tidur.
Ø Gangguan
sistem pencernaan makanan
Ø Gangguan
kehidupan sosial
Ø Gangguan
mental, berupa keluhan 64 % pek malam dan 25 % pek. siang
Kerja lembur
Kurang
produktif dan tidak efisien, memberikan hasil yg kurang memuaskan
Untuk
menghindari kerja lembur, hal-2 yg perlu diperhatikan :
Ø Pengorganisasian kerja
Ø Memperbaiki desain alat dan mesin
Ø Pemberian insentif dan promosi
Ø Pemberian motivasi & human relation
Syarat kerja
lembur
Ø Naker sehat menurut pemeriksaan dokter
Ø Jumlah jam kerja tidak melebihi 50 jam /mgg termasuk jam
lemburnya
Ø Tidak terdapat bahan kimia/bahan lain yg berbahaya
Ø Bukan pada pekerja tua
Ø Makanan tambahan cukup
Ø Kendaraan antar jemput
Ø Environmental
Characteristic;
berkaitan
dengan teman setugas, kondisi lingkungan kerja fisik, norma, adat kebiasaan dan
sosiobudaya.
d.
Performansi
(Performance)
Ø Bila
rasio tuntutan tugas (Task Demand) > Kapasitas kerja (Work
Capacity), maka hasil akhirnya berupa: ketidaknyamanan overstress,
kelelahan, kecelakaan, cidera, rasa sakit dan tidak produktif.
Ø Bila
rasio tuntutan tugas (Task Demand) < Kapasitas kerja (Work
Capacity), maka hasil akhirnya berupa: undertress, kebosanan,
kejemuan, kelesuan, sakit dan tidak produktif.
Ø Agar
penampilan menjadi optimal maka perlu adanya keseimbangan dinamis (task
demand = Work capacity) sehingga tercapai kondisi lingkungan yang
sehat, aman, nyaman dan produktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar