BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan
oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum
yang beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw.
Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat
terdahulu. bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu: Puasa
merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di
seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman,
sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw. Puasa merupakan
amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.
ada yang praktek puasa setiap hari dengan maksud menambah
pahala. Ada juga Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Kemudian Puasa
bertapa, seperti puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama Budha dan sebagian
Yahudi. Dan puasa kaum-kaum lainnya yang mempunyai cara dan kriteria yang telah
ditentukan oleh masing-masing kaum tersebut.
Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia mempunyai aturan yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya baik dalam tata cara dan waktu pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan kaum muslimin, juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Hal mana telah menunjukkan keluwesan Islam.
Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia mempunyai aturan yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya baik dalam tata cara dan waktu pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan kaum muslimin, juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Hal mana telah menunjukkan keluwesan Islam.
Umat Islam tidak berpuasa
karena alasan manfaat puasa bagi kesehatan. Padahal sejak lama, puasa dijadikan
semacam terapi bagi mereka yang bermasalah dalam hal kelebihan berat badan.
Dengan berpuasa, kerja alat-alat pencernaan diistirahatkan. Berpuasa mempunyai
efek yang banyak berlawanan dibandingkan jika seseorang melakukan diet ketat
untuk menurunkan berat badannya. pada saat-saat tertentu, perut memang harus
diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin
harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi perut kita memang harus
dibagi menjadi tiga, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga
untuk udara. puasanya umat Islam di bulan Ramadhan sangat berbeda
dengan perencanaan diet.
Puasa Ramadhan tidak
mengurangi asupan gizi dan kalori, cuma kadarnya sedikit lebih rendah dari
kebutuhan nutrisi yang normal. Selain itu, orang yang berpuasa di bulan
Ramadhan, masih bisa menyantap setiap jenis makanan, sementara mereka yang
berpuasa untuk diet, hanya boleh makan makanan tertentu. Faktor lainnya yang
membuat puasa Ramadhan menyehatkan adalah, mereka yang berpuasa melakukannya
dengan sukarela dan hati yang ikhlas, bukan karena resep atau anjuran dari
dokter.
B.
TUJUAN
Umat Islam tidak berpuasa karena alasan manfaat puasa bagi
kesehatan. Padahal sejak lama, puasa dijadikan semacam terapi bagi mereka yang
bermasalah dalam hal kelebihan berat badan. Dengan berpuasa, kerja alat-alat
pencernaan diistirahatkan. Berpuasa mempunyai efek yang banyak berlawanan
dibandingkan jika seseorang melakukan diet ketat untuk menurunkan berat
badannya. pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan dari
bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus
diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi perut kita memang harus dibagi
menjadi tiga, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk
udara.
puasanya umat Islam di bulan Ramadhan sangat berbeda dengan
perencanaan diet. Puasa Ramadhan tidak mengurangi asupan gizi dan kalori, cuma
kadarnya sedikit lebih rendah dari kebutuhan nutrisi yang normal. Selain itu,
orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, masih bisa menyantap setiap jenis
makanan, sementara mereka yang berpuasa untuk diet, hanya boleh makan makanan
tertentu. Faktor lainnya yang membuat puasa Ramadhan menyehatkan adalah, mereka
yang berpuasa melakukannya dengan sukarela dan hati yang ikhlas, bukan karena
resep atau anjuran dari dokter.
Ramadhan adalah bulan pengendalian dan pelatihan terhadap
diri sendiri, dengan harapan pengendalian dan pelatihan ini akan terus
berlanjut meski bulan Ramadhan sudah berakhir. Jika kebiasaan berpuasa
dilanjutkan meski bukan pada bulan Ramadhan, apakah untuk keperluan diet atau
ibadah, efeknya akan terasa dalam jangka panjang.
pada dasarnya orang yang berpuasa itu hanya melewatkan saat
makan siang dan mempercepat waktu makan pagi. Orang yang berpuasa juga hanya
tidak minum selama 8 sampai 10 jam dan itu tidak membahayakan kesehatan dan
tidak menyebabkan dehidrasi yang buruk bagi tubuh manusia. Sebaliknya,
dehidrasi ringan dan penyimpanan air dalam tubuh bisa meningkatkan kesempatan
hidup. Dampak positif lainnya bagi tubuh, puasa bisa menurunkan kadar gula
darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa
sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes,
kegemukan dan darah tinggi.
Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan
berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah,
jantung koroner dan batu ginjal.
Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit terutamanya kegendutan yang menyebabkan timbulnya sub penyakit lain. Maka puasalah satu-satunya cara yang dapat memelihara anggota badan daripada semua penyakit kerana melaluinya unsur-unsur racun di dalam makanan dapat dinetralkan setelah berpadu di antara satu sama lain. Sesungguhnya kesan lapar di dalam perubatan adalah lebih baik daripada penggunaan obat.
Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit terutamanya kegendutan yang menyebabkan timbulnya sub penyakit lain. Maka puasalah satu-satunya cara yang dapat memelihara anggota badan daripada semua penyakit kerana melaluinya unsur-unsur racun di dalam makanan dapat dinetralkan setelah berpadu di antara satu sama lain. Sesungguhnya kesan lapar di dalam perubatan adalah lebih baik daripada penggunaan obat.
penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi, pertambahan
lemak dan peningkatan gula dalam darah amat mudah menyerang dan melemahkan
kekuatan badan individu tersebut. Sesungguhnya tiada obat yang khusus bagi memulihkannya
melainkan dengan berpuasa kerana dengan berpuasa terbentuklah suatu sistem yang
baru dalam badan yang bertindak mematikan sel-sel lama untuk digantikan dengan
sel-sel baru yang lebih baik dan bertenaga.
Ditinjau Dari sudut kesuburan seorang wanita, puasa juga
merupakan satu cara yang dapat mengurangkan kesan hormon broloktin yang
menyebabkan kemandulan. Kesimpulannya puasa dapat menyehatkan sistem tubuh dan
dapat mencegah penyakit-penyakit seperti kencing manis dan kegendutan.
BAB
II
PEMBAHASAN
PUASA
DAN KESEHATAN
A.
PENGERTIAN PUASA
Puasa
secara bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan secara terminologi,
adalah menahan diri pada siang hari dari berbuka dengan disertai niat berpuasa
bagi orang yang telah diwajibkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Firman Allah SWT :
Artinya :
Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa (Q.S. Al-Baqoroh : 183)
Detailnya,
puasa adalah menjaga dari pekerjaan-pekerjaan yang dapat membatalkan puasa
seperti makan, minum, dan bersenggama pada sepanjang hari tersebut (sejak
terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa diwajibkan atas seorang muslim
yang baligh, berakal, bersih dari haidl dan nifas, disertai niat ikhlas
semata-mata karena Allah ta'aala.
Adapun
rukunnya adalah menahan diri dari makan dan minum, menjaga kemaluannya (tidak
bersenggama), menahan untuk tidak berbuka, sejak terbitnya ufuk kemerah-merahan
(fajar subuh) di sebelah timur hingga tenggelamnya matahari. Firman Allah swt :
"Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam,
yaitu fajar". (Al-Baqarah: 187).
Ibn
'Abdul Bar dalam hadis Rasulullah saw "Sesungguhnya Bilal biasa azan pada
malam hari, maka makan dan minumlah kamu sampai terdengarnya azan Ibn Ummi
Maktum", menyatakan bahwa benang putih adalah waktu subuh dan sahur hanya
dikerjakan sebelum waktu fajar".
Demikian
gambaran secara umum tentang puasa, namun masih banyak jenis-jenis puasa
lainnya yang secara umum mempunyai sifat yang sama yaitu menahan dari segala
hal perkara yang dapat membatalkan puasa dan semata-semata mengharapkan
keridhaanNya.
B.
MANFAAT PUASA
BAGI KESEHATAN
صُوْمُوْا
تًصِحُّوْا
“Berpuasalah
maka kamu sekalian sehat."
Memberikan gambaran bahwa ada manfaat
lain dari berpuasa. Sebagai catatan, penulis menegaskan bahwa manfaat lain atau
manfaat sampingan yang berefek baik untuk kesehatan merupakan sugesti atau
dorongan untuk berpuasa dan tiada keraguan saat hendak berpuasa. Penulis menegaskan
bahwa puasa yang sebenarnya ialah
semata-mata mengharapkan keridhaanNya.
Puasa,
bagian dari ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan
agama, sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan
perintah puasa. Betapa pentingnya berpuasa sehingga Allah menempatkan posisi
hamba-Nya yang berpuasa dengan posisi yang istimewa. ''Puasa itu untuk-Ku.
Tidak ada yang tahu. Dan Aku akan memberi pahala semau-Ku.''
Keistimewaan
itu sudah barang tentu ada tujuan Allah agar mendapatkan hikmah pada dirinya,
yaitu kesehatan dan sekaligus kebahagiaan. Janji Allah diberikan kepada orang
yang berpuasa ditegaskan dengan sabda Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh
Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: ''Berpuasalah maka anda akan sehat.'' Dengan berpuasa
akan sehat jasmani, rohani dan hubungan sosial.
1.
Manfaat bagi Kesehatan
Badan (jasmani). Tidak seorang pun ahli medis baik muslim maupun non muslim
yang meragukan manfaat puasa bagi kesehatan manusia. Dalam buku yang berjudul ''Pemeliharaan
Kesehatan dalam Islam'' oleh Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas
Kedokteran Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan puasa sangat berguna bagi
kesehatan. Antara lain:
A.
Puasa memperkecil
sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat dan uap
melalui pori-pori kulit serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya.
Menurutnya curah jantung dalam mendistribusikan darah keseluruh pembuluh darah
akan membuat sirkulasi darah menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung
untuk beristirahat, setelah bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa akan
memberi kesempatan pada jantung untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan
sel-selnya.
B.
Puasa memberi kesempatan
kepada alat-alat pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras sepanjang
tahun. Lambung dan usus beristirahat selama beberapa jam dari kegiatannya,
sekaligus memberi kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan luka yang ada
sehingga dapat menutup rapat. Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga
asam amoniak, glukosa dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel
usus tidak mampu lagi membuat komposisi glikogen, protein dan kolesterol.
Disamping dari segi makanan, dari segi gerak (olah raga), dalam bulan puasa
banyak sekali gerakan yang dilakukan terutama lewat pergi ibadah.
2.
Manfaat bagi Kesehatan
Rohani (Mental). Perasaan (mental) memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia. Mendapat rasa senang, gembira, rasa puas serta bahagia, merupakan
tujuan bermacam-macam ikhtiar manusia sehari-hari.
Bila seseorang menangani gangguan kesehatan, tidak
boleh hanya memperhatikan gangguan badaniah saja, tetapi sekaligus segi
kejiwaan dan sosial budayanya. Rohani datang dari Allah, maka kebahagiaan hanya
akan didapat apabila makin dekat kepada pencipta-Nya.
Di dalam bulan puasa disunahkan untuk makin
berdekat diri dengan Allah SWT baik lewat shalat, membaca Alquran, zikir,
berdoa, istighfar, dan qiyamul lail. Selama sebulan secara terus-menerus akan
membuat rohani makin sehat, jiwa makin tenang. Dengan memperbanyak ingat kepada
Allah, makin yakin bahwa semua yang ada datang dari Allah dan akan kembali
kepada-Nya jua. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah antara lain:
''Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.
Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk.'' (QS:Al Baqarah 45).
“Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali merugi.'' (QS:Al-Isra' 82)
“Orang-orang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah
hati menjadi tenteram.'' (QS:Ar-Ra'd 28).
''Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah
hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.''(QS:Al Fajr 27-30).
3.
Manfaat Puasa bagi
hubungan sosial. Dalam mengajarkan nilai ibadah itu adalah terwujudnya
keseimbangan antara cinta kepada Allah dan cinta kepada manusia. Demikian juga
nilai ibadah puasa, tidak hanya terjalinnya hubungan yang semakin dekat kepada
Allah, tetapi juga semakin dekat dengan sesamanya.
Makin seringnya beribadah bersama, bersama
keluarga, tetangga, dan masyarakat sekeliling, maka makin kenal akan sesamanya,
makin menyadari kebutuhan hidup bermasyarakat. Makin timbul keinginan berbagi
rahmat bersama-sama di dunia dan makin ingin bersama-sama masuk surga.
Pahala nilai shodaqoh berlipat ganda termasuk
memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa. Menyakiti hati orang lain dan
aneka gangguan terhadap sesamanya sangat dianjurkan untuk ditinggalkan. Kalau
tidak maka nilai puasa seseorang sangatlah rendah. Hal ini dijelaskan di dalam
firman Allah SWT:
''Hai orang-orang beriman, belanjakanlah (di jalan
Allah) sebagian dari rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari
yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan
yang akrab, dan tidak ada lagi syafa'at. Dan oang-orang kafir itulah
orang-orang yang zalim.''(QS:Al Baqarah 254)
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara,
karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah
supaya kamu mendapat rahmat.''(QS:Al Hujurat 10) ''Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya langit dan bumi dan
disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang
yang bebuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila melakukan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui.''(QS Al Imran 133-135).
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Di antara manfaatnya juga adalah mengosongkan hati hanya untuk
berfikir dan berdzikir. Sebaliknya, jika berbagai nafsu syahwat itu dituruti
maka bisa mengeraskan dan membutakan hati, selanjutnya menghalangi hati untuk
berdzikir dan berfikir, sehingga membuatnya lengah. Berbeda halnya jika perut
kosong dari makanan dan minuman, akan menyebabkan hati bercahaya dan lunak,
kekerasan hati sirna, untuk kemudian semata-mata dimanfaatkan untuk berdzikir
dan berfikir.
Orang kaya menjadi tahu seberapa nikmat Allah atas dirinya. Allah
mengaruniainya nikmat tak terhingga, pada saat yang sama banyak orang-orang
miskin yang tak mendapatkan sisa-sisa makanan, minuman dan tidak pula menikah.
Dengan terhalangnya dia dari menikmati hal-hal tersebut pada saat-saat
tertentu, serta rasa berat yang ia hadapi karenanya. Keadaan itu akan
mengingatkannya kepada orang-orang yang sama sekali tak dapat menikmatinya. Ini
akan mengharuskannya mensyukuri nikmat Allah atas dirinya berupa serba
kecukupan, juga akan menjadikannya berbelas kasih kepada saudaranya yang
memerlukan, dan mendorongnya untuk membantu mereka.
Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang
merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam
melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan,
kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat
nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan
berpuasa ( Lihat kitab Larhaa'iful Ma'aarif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 163)
sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)
B.
SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Qur’an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar