Minggu, 04 Desember 2011

Kewirausahaan


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala nikmat kesehatan dan kesempatan waktu kepada penyusun hingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya serta tidak mendapat kendala dalam penyusunannya.
Tugas terstruktur ini adalah disusun berlatarbelakang pemenuhan mata kuliah “ Kewirausahaan “ dengan dosen pengajar : Bapak Muntaha. Tugas ini berisikan pembahasan mengenai Cara Membaca Peluang Bisnis.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen bersangkutan, yang telah mengajar dan membimbing mata kuliah tersebut juga rekan kelompok yang telah membantu untuk bekerjasama baik tenaga, pikiran, maupun materi sehingga makalah ini terbentuk.
Penyusun telah berusaha dan berupaya sebaik mungkin dalam pembuatan makalah ini. Namun jika dalam penyusunan tugas ini masih terdapat kekurangan serta ketidaksempurnaan, maka dengan besar hati kami mohon maaf, serta dengan besar harap pula mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun sebagai peningkatan kapasitas pemikiran ilmiah perkuliahan dalam ruang lingkup Universitas Muhamadiyah Pontianak khususnya Fakultas Ilmu Kesehatan dan Semoga tugas ini bermanfaat bagi semua pihak.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih.

Pontianak,     April 2010

             Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

            Bisnis merupakan serangkaian usaha yang dilakukan oleh satu orang atau lebih, individu atau kelompok, dengan menawarkan barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan/laba. Bisnis juga merupakan sebuah usaha, dimana setiap pengusaha harus siap untung & siap rugi, karena bisnis tidak hanya tergantung dengan modal uang, reputasi, keahlian, ilmu, sahabat & kerabat dapat menjadi modal bisnis.
            Peluang usaha terbaik yang ideal adalah sebuah usaha yang berjalan dengan lancar, dengan tingkat persaingan yang kecil, tetapi tingkat kebutuhan pada produk/jasa tersebut cukup tinggi. Dan yang merupakan peluang usaha yang sangat buruk adalah peluang usaha yang muncul karena  mengikuti suatu usaha atau bisnis yang telah jalan dan sukses.  Misalnya, ada Wartel sukses, tetangganya ikut-ikutan mendirikan Wartel pada jarak yang tidak terlalu jauh, terus mengusik dirinya untuk ikut-ikutan mendirikan wartel juga di depan rumahnya. Demikian ini yang terjadi hampir di semua jenis usaha dagang di negeri kita. Mereka lebih suka ikut-ikutan dari pada mencari peluang baru yang benar-benar belum pernah di garap oleh orang lain.Sementara itu kita sering membaca atau mendengar, bahwa untuk menjadi sukses dalam bisnis seorang Pengusaha/ Wiraswastawan harus berani memulai sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda (mempunyai perbedaan) dengan usaha lain yang telah ada.
            Jutaan orang di seluruh penjuru dunia serius untuk membangun bisnis sendiri. Berbagai peluang usaha dicoba untuk kemudian dikembangkan. Berikut adalah beberapa jenis peluang usaha yang bisa dilakukan, yaitu:
  •  Peluang usaha kecil mungkin anda bisa memulai usaha dari bisnis kecil-kecilan di rumah, di kantor, atau di manapun anda berada saat ini.
  • Peluang usaha baru disini anda dituntut untuk selalu aktif dan jeli melihat pangsa pasar yang ada sehingga anda bisa menciptkan bisnis baru yang orang lain belum pernah mencobanya.
1
  • Peluang usaha dengan modal kecil siapa bilang memulai usaha atau bisnis harus dengan modal besar, dengan modal kecil dan kemauan keras peluang usaha ini bisa jadi menjadi salah satu usaha anda yang terbaik.
  • Peluang usaha warnet tidak semua orang bisa mengakses internet dari rumah dan ini bisa menjadikan anda memulai bisnis dengan membuka warnet.
  • Peluang usaha di rumah bagi sebagian orang memulai bisnis di rumah adalah langkah terbaik yang di lakukan karena kurangnya tempat usaha, tetapi bisa saja usaha yang berawal dari rumah menjadi lebih maju dari pada kita membuka usaha di suatu tempat.
  • Peluang usaha makanan setiap daerah mempunyai makanan khas sendiri sendiri pernahkan anda terlintas mengumpulkan jenis-jenis makan tersebut, minimal makanan dalam satu daerah dimana anda tinggal.
  • Peluang usaha sampingan teman atau orang disekitar bisa anda jadikan lahan untuk menghasilkan uang dengan mencoba menawarkan barang atau jasa untuk mendapakan tambahan uang dari pekerjaan utama anda.
  • Peluang usaha pertanian Indonesia negara yang sangat subur tidak ada salahnya anda mencoba menanam tanaman yang bisa anda jual untuk menghasilkan uang.
            Jika anda sudah memutuskan untuk mau dan mencoba peluang usaha yang ada dan tidak mundur lagi maka anda sudah ada pada tahap awal yang bagus untuk menuju sukses. Sekali lagi kemauan yang kuat akan membuka peluang usaha anda untuk mencapai kesuksesan, memang membutuhkan tenaga, pikiran, dan waktu yang cukup lama. Jadi bersabar sebentar tidak apa-apa jika ingin meraih keuntungan lebih.

           


2
BAB II
PEMBAHASAN
            Peluang bisnis dapat muncul dari hobi kita sendiri, yang sebelumnya mungkin Anda tidak sadar bahwa hobi Anda bisa dijadikan sebagai usaha. Kalau hobi atau bidang yang Anda kuasai saat ini belum layak untuk dijadikan peluang bisnis, Anda membutuhkan ide-ide yang menimbulkan peluang bisnis. Bagaimana cara menimbulkan ide itu? Ide yang berpeluang usaha bisa didapatkan dari hal-hal seperti berikut ini :
.1. Cita-cita.
            Peluang bisa muncul dari citaa-cita Anda sendiri. Bila keinginan Anda untuk menjadi pebisnis sangat kuat, maka Anda akan melihat peluang-peluang di hampir semua bidang. Hampir setiap apa yang dilihat adalah peluang bisnis. Atau setidaknya, Anda secara naluri akan berupaya mencari peluang di suatu jenis usaha. Hal ini tidak akan terjadi pada orang yang tidak memiliki cita-cita menjadi pebisnis.
2. Tekanan.
            Bila seseorang menghadapi tekanan, maka banyak gagasan yang mucul. Tekanan bisa datang dari luar, bisa pula diciptakan oleh diri sendiri. Ketika seseorang mendapatkan tekanan untuk bisa hidup dan menghidupi keluarganya, biasanya dia akan banyak berpikir untuk mendapatkan solusinya.
3. Kecenderungan pasar.
            Mengamati kebutuhan konsumen di pasar dapat menimbulkan peluang bisnis. Contoh, kecendrungan sebagian orang akan belanja langsung ke pabrik dengan harga murah. Maka bermuncullah factory outlet di mana-mana. Dengan berbagai promosi, maka FO menawarkan barang dengan harga murah dengan kualitas barang yang dapat dijamin.

3
4. Inovasi baru.
            Gagasan untuk menciptakan produk baru timbul karena adanya kebutuhan, sementara produk itu belum ada di pasaran. Apabila kita berhasil menciptakan produk tersebut dan dibutuhkan konsumen, maka kita dapat menjadi yang pertama dan menguasai bisnis tersebut (leader). Tentunya kita akan mendapatkan keuntungan yang cepat namun jangan terlena, biasanya pesaing mengincar kita dengan membuat bisnis yang sama dengan kita (challenger dan para follower).
5. Komplemen dari produk yang ada.
            Sebuah produk dapat memberikan peluang bisnis dengan membuat produk-produk yang melengkapinya, biasanya berupa aksesori. Produk otomotif seperti mobil biasanya disertai dengan produk aksesori yang menyertainya. Seperti diketahui, aksesori semacam ini bisa menjadi peluang bagi si pembuat produk maupun perusahaan.
6. Peristiwa yang digemari atau munculnya tokoh.
            Suatu peristiwa bisa menimbulkan peluang baru. Contoh, adanya musim kompetisi sepak bola, muncul produk-produk seperti t-shirt yang bergambar piala, pemain sepak bola favorit, dan lain-lain. Begitu juga dengan tokoh film yang sedang digemari, memunculkan produk yang bisa dan bahkan laris dijual. Contohnya boneka Dora, Pokemon, Spongebob, dan lain-lain.
7. Wawasan.
            Orang yang wawasannya luas, pergaulannya luas dan dia mau berpikir, maka akan menemukan peluang bisnis. Misalnya seseorang yang sering melihat bisnis yang dilakukan di luar negeri (bisa didapatkan dari media massa atau berkunjung) dan bisnis tersebut belum ada di negaranya, ini merupakan cara untuk mendapatkan peluang bisnis. Wawasan bisnis bertambah luas bukan hanya dengan cara pergi ke luar negeri, namun dapat juga dengan membaca majalah, buku, dan membaca di internet. Selain itu bisa juga melalui banyak bergaul dengan teman, relasi, dan saudara yang kebetulan menjalankan bisnis.

4
8. Bahan bacaan.
            Membaca, selain menambah wawasan dan pengetahuan, juga bisa menimbulkan gagasan yang mengandung peluang bisnis. Bahan bacaan bisa dari berbagai media. Bila Anda memang sedang berpikir keras mencari peluang, ketika Anda membaca iklan produk barang atau jasa, ada kemungkinan Anda mendapatkan peluang bisnis. Peluang yang Anda dapatkan bisa berbeda dengan yang diiklankan. Ada yang mengatakan bahwa peluaang bisnis bisa didapat dari halaman kuning (yang berisi direktori atau iklan). Minimal Anda akan mendapatkan 20 gagasan berpeluang dari membaca halaman kuning itu. Semakin banyak media yang menyajikan halaman kuning yang Anda basa- misalnya halaman kuning dari berbagai media negara- semakin banyak peluang yang akan Anda dapatkan.
9. Ide yang muncul tiba-tiba.
            Kadang kala gagasan bisa muncul tiba-tiba, di mana saja dan kapan saja. Hampir setiap orang mengalaminya. Tetapi tidak banyak orang yang bisa mewujudkan gagasan menjadi usaha nyata yang membawa keuntungan. Kebanyakan orang melupakan ide-ide yang tiba-tiba muncul, dia tidak bisa melihat bahwa idenya bisa menjadi suatu peluang bisnis. Perlu disadari dan diyakini bahwa melihat peluang yang dapat dijadikan sebuah bisnis itu bisa dipelajari dan dilatih. Latihlah kepekaan Anda untuk mendapatkan peluang bisnis.

            Ada satu cara yang mungkin bisa Anda terapkan, bila Anda ingin berlatih. Ini sering dilakukan oleh penulis. Caranya, seringlah jalan-jalan ke mal. Bayangkan Anda melihat uang di setiap dompet atau tas orang yang berjalan-jalan di mal tersebut. Kalau Anda melihat pada orientasi pasar, Anda bisa melihat dan membayangkan, ke mana saja uang itu ditransaksikan. Dari situ diharapkan Anda bisa melihat peluang-peluang bisnis untu
k meraih uang.



5
Hal-hal dasar yang harus siap di dalam diri kita ketika peluang itu datang
1. Knowledge.
            Pengetahuan atau informasi yang menunjang di bidang “peluang” itu sendiri. Bagaimana mungkin misalnya saja kita ditawarkan pekerjaan sopir truk kita tidak bisa mengemudikan mobil?
Ada beberapa tingkatan knowledge untuk menerima peluang bisnis atau usaha :
a. Basic Knowledge.
Yaitu pengetahuan2 yang bisa diajarkan kepada umum atau orang awam dalam waktu singkat. Misal: mencuci, menyetrika, menggoreng, menggali, dll.
b. Midle Knowledge.
Yaitu pengetahuan2 yang bisa diajarkan secara berulang-ulang dalam beberapa hari. Misal: belajar naik sepeda(motor), mengendarai mobil, mengoperasikan alat2 listirk/komputer.

c. Expert Knowledge.
Yaitu pengetahuan2 yang bisa diajarkan yang membutuhkan guru atau pelatih pendamping yang berpengalaman dan membutuhkan skill khusus. Misal: salesman pada awalnya dibantu oleh supervissor, sales manajer, atau regional manajer.mahasiswa kedokteran spesialis bedah pada awalnya dibantu oleh dokter bedah yang sudah profesional.
Dan ada expert knowledge yang bisa diajarkan tanpa harus melalui pendidikan formal, tetapi dari ketekunan dan keuletan orang itu sendiri. Seperti contoh:
- belajar melukis, menggitar (meskipun pada awalnya salah-salah tapi akhirnya bagus juga).
- belajar bikin radio (setelah ngoprek sana sini akhirnya dapat pengetahuan bikin radio juga).

6
- belajar internet marketing (dengan modal “read and understanding” akhirnya lama2 mengerti juga).
            Jadi, apabila kita melihat peluang bisnis usaha dan kita memiliki knowledge di bidang tersebut, artinya kita sudah siap meraih peluang bisnis tersebut. Bahkan apabila dalam posisi expert knowledge pun jika kita mendapatkan info skill dari guru/pelatih pendamping secara gratis itu sangat bagus untuk dijadikan peluang buat kita. Semakin banyak kita bertanya semakin kita cepat menyerap ilmu yang diberikannya, dan itu menambah wawasan dan pengalaman kita menjadi cepat pintar.
2. Mentality.
            Mentalitas merupakan faktor utama dalam suksesnya melakukan sebuah pekerjaan atau peluang bisnis usaha baru. Sebagai contoh mungkin kita sudah bisa mengendarai mobil tetapi mental kita tidak bisa menerima pekerjaan sebagai sopir truk itu karena takut nabrak. Mentalitas yang buruk dapat mengganggu naiknya prestasi karier atau bisnis seseorang. Hal ini diidentikkan dengan faktor emosional atau Emotional Quetions (EQ). Kita sebagai diri kita adanya sering merasakan perasaan takut, ragu2 atau dihantui baying-bayang negatif lainnya.
            Cara mudah mengatasi ketakutan hanyalah 1 yaitu melawan rasa takut itu sendiri baik dalam pikiran mental ataupun tindakan nyata. Mungkin kita pada waktu SD pernah disuruh maju di depan kelas untuk bernyanyi atau berpuisi, pidato. Nah, sebelum kita maju, hati kita selalu berdebar2 ketakutan, tetapi ketika kita dipanggil maju seolah2 kita dipaksa melakukan apa yang kita takutkan itu. Dan setelah melewati “masa kritis” itu ternyata kita bisa mengalahkan apa yang kita takutkan tadi. Jadi, sebenarnya kita bisa mengatasi mentalitas ketakutan dengan melompat keluar mengambil 1 tindakan yaitu keluar dari ketakutan itu sendiri merupakan Action.



7
3. Attitude.
            Sikap merupakan faktor yang hampir sama dengan mentalitas,sikap mengendalikan seluruh tubuh kita. Apabila hari ini anda bersikap sedih, lemah, pesimistis, lesu, tidak bersemangat, seolah-olah tidak ada harapan baru, negatif thinking, maka ketika anda melihat sebuah peluang kerja-bisnis-usaha tidak akan pernah melihatnya sebagai sebuah harapan yang membantu kehidupan anda. Ibarat anda berada di padang pasir selama seminggu dan anda kehausan, tetapi ketika ada orang menawarkan segelas es jeruk segar anda menghiraukannya begitu saja. Semangat adalah faktor penting untuk bekerja, dengan semangat kita siap menerima tantangan seberat apapun. Bahkan kita berani melakukan peribahasa “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian”. Sikap Thomas Alfa Edison berhasil mengalahkan kegagalan ratusan kali untuk berhasil menemukan lampu. Ia memilki sikap positif meskipun pernah dianggap bodoh oleh gurunya, dan mau bekerja lebih keras sehingga berhasil membuat hak paten 1.093 penemuannya. Berapa kali anda gagal? 10? 20? 100? dan anda berhenti? Bagaimana dengan Thomas Alfa Edison yang sudah gagal beribu2 kali?
Peluang bisnis usaha identik dengan keberuntungan,  rejeki atau penghasilan.
            Jadi peluang itu dekat dengan uang. Meraih peluang sama dengan meraih uang. Kalau begitu apakah kita akan diam melihat peluang atau meraihnya ketika ia lewat di depan kita? Pepatah mengatakan “Peluang itu cuma lewat sekali dan tidak pernah kembali lagi”. Jadi, ketika peluang bisnis usaha itu datang kita harus siap untuk menerimanya. Berikut adalah cara cepat dan praktis untuk mendapatkan peluang usaha yang terbaik :
  1. Hindari sikap emosi,
  2. Jangan merasa dalam tekanan,
  3. Bersikap realistis,
  4. Bergairah dan menikmati usaha,
  5. Kemampuan menjalankan usaha, dan
  6. Berpikir jangka panjang.
8
BAB III
PENUTUP

            Bisnis dalam artian umum, merupakan sebuah usaha, dimana setiap pengusaha harus siap untung & siap rugi, karena bisnis tidak hanya tergantung dengan modal uang, reputasi, keahlian, ilmu, sahabat & kerabat dapat menjadi modal bisnis.
            Begitu banyak peluang usaha yang bisa kita temukan dari hari ke hari. Namun, kita harus menjatuhkan pilihan hanya untuk satu model usaha, untuk kita tekuni lebih dalam, sehingga kita bisa meraih sukses di bidang tersebut. Dengan keuletan ,ketelitian, kemauan, dan kerja keras, maka kita akan mendapatkan hasil dari peluang bisnis yang kita tangkap.
            Apabila anda sudah memutuskan untuk mau dan mencoba peluang usaha yang ada dan tidak mundur lagi maka anda sudah ada pada tahap awal yang bagus untuk menuju sukses. Sekali lagi kemauan yang kuat akan membuka peluang usaha anda untuk mencapai kesuksesan, memang membutuhkan tenaga, pikiran, dan waktu yang cukup lama. Jadi bersabar sebentar tidak apa-apa jika ingin meraih keuntungan lebih.








9
DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   i

Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   ii

Bab I
Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   1

Bab II
Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . .   3

Bab III
Penutup  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   9

Daftar Pustaka 







                                                                                                                           







ii
Daftar Pustaka


                                  














TUGAS TERSTRUKTUR KELOMPOK ‘KEWIRAUSAHAAN’’

 
Topik : Membaca Peluang Bisnis

Disusun Oleh Kelompok 2:

Ayu Lestari                          : 081510532
Istiana Krisnawati Rahayu   : 081510474
Weli Fitriana                       : 081510472


Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Pontianak
Tahun 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar