TUGAS TERSTRUKTUR KELOMPOK
MATA KULIAH : FARMAKOLOGI SOSIAL DAN PENGOLAHAN OBAT
DOSEN : EKA MULYANTI, S. Farm. Apt
DISUSUN OLEH :
AYU LESTARI 081510532
TEGUH YULIANTO 081510034
SUSANA 081510088
HENI NOVIYANTI 081510527
ANDRIAN SATRIADI 081510031
ILUMINATA SISWANA 081510067
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2010
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “EFEK-EFEK
PENGGUNAAN OBAT” dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penulisan makalah ini kami
telah banyak mendapatkan bantuan berupa bimbingan, petunjuk, data dan saran
maupun dorongan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami ibu Eka mulyanti, S.Farm, Apt
serta teman-teman yang telah ikut membantu kami.
Apabila dalam makalah kami ini
terdapat kesalahan, maka kami menerima saran dan kritik yang mendukung demi
kebaikan makalah kami. Kami berharap apa yang telah dilakukan ini tidak sia-sia
dan makalah ini dapat bermanfaat serta berguna bagi seluruh pembaca. Akhir kata
kami ucapkan wassalam dan terima kasih.
Pontianak,
12 Mei 2010
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata
Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................................ ii
Bab
I Pendahuluan................................................................................................................ 1
Latar Belakang............................................................................................................ 2
Tujuan.......................................................................................................................... 3
Bab
II Pembahasan............................................................................................................... 4
Pengertian Obat......................................................................................................... 4
Jenis-jenis Obat.......................................................................................................... 5
Efek-efek Penggunaan Obat...................................................................................... 5
Bab
III Penutup..................................................................................................................... 7
Kesimpulan................................................................................................................ 7
Daftar
Pustaka ...................................................................................................................... 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam
dunia farmasi saat ini berkembang dengan pesatnya yang ditandai dengan
banyaknya bermunculan pabrik farmasi baru dan berkembangnya sebuah produk dari
satu pabrik yang bias memunculkan aneka ragam merek dan kegunaan sebuah obat
yang dihasilkan dari sebuah pabrik farmasi. Dari sinilah kita bangsa Indonesia
patut berbangga dengan telah berhasilnya anak- anak bangsa ini bisa
memanfaatkan sumber daya yang sangat melimpah tersebar di seluruh tanah air
ini.
Sekarang
ini dunia kesehatan baru menjadi perhatian semua kalangan baik dari masyarakat yang
sudah mulai peduli tentang kesehatan dirinya maka banyak dokter yang praktek
sendiri atau berkelompok, kalangan swasta dengan berdirinya poliklinik, rumah
bersalin, rumah sakit, pendidikan kesehatan sampai pemerintah sendiri ikut
mendukung berkembangnya dunia kesehatan sehingga selalu membimbing dan memantau
pelaksanaan undang- undang kesehatan.
Hubungan
hukum antar tenaga kesehatan (dokter, apoteker) menjadi perbincangan setelah dikeluarkan
UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Secara rinci, UU
Perlindungan Konsumen memberikan pengaturan tentang hak serta kewajiban, baik
bagi pemberi jasa maupun pengguna jasa. Dengan demikian, perlu dilakukan
pengkajian terhadap pemberi jasa dibidang kesehatan atau farmasi, karena
sifatnya khusus dan teknis serta tidak dapat diketahui oleh sembarang orang.
Memang, dalam dunia kesehatan terdapat standart profesi. Akan tetapi, tentunya setiap
individu mempunyai kekhususan. Hal inilah yang menyebabkan adanya kekhususan terhadap
hubungan antara pemberi jasa kesehatan dengan pengguna jasa. Demikian pula
terhadap pemberi jasa di rumah sakit.
Menurut
literature, hamper 80 % dari kasus tuntutan malpraktil terjadi di rumah sakit. Bila ada tuntutan mengenai kejadian di rumah
sakit, siapa yang harus dituntut? Dokternya, perawatnya, atau farmasinya.Seberapa
jauh rumah sakit bertanggung jawab secara perdata? Diperlukan suatu pengaturan
dan peraturan yang jelas mengenai tanggung jawab masing- masing profesi yang terlibat
merawat pasien. Misalnya dokter, farmasis, dan ahli gizi.
Seandainya
seorang pasien yang keracuna obat diduga akibat : pemakaian obat yang terlalu lama
(terakumulasi) sementar efek samping obat tersebut lambat (delay) sehingga
meninggal, siapakah yang bertanggung jawab? Apakah dokter saja atau doker dan
farmasis? Apakah wajar saat ini hal tersebut dituntut ke farmasis sementarperan
farmasis di rumah sakit cenderung hanya menangani hal- hal yang bersifat
administrasi dan manajemen barang/ perbekalan. Farmasis sangat jarang
dilibatkan dalam melayani atau merawat pasien di ward/ ruangan (farmasi
klinik). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
membuat makalah ini, yang tujuannya supaya konsumen dalam menggunakan obat
tepat sesuai aturan pakai obat.
B.
TUJUAN
Penyusunan makalah ini bertujuan agar
kita bias mengetahui :
1.
Pengertian obat
2.
Jenis-jenis obat
3.
Efek atau dampak penggunaan obat
Mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita semua.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
OBAT
Apotek adalah tempat pengabdian dan
praktek profesi farmasi. Kegiatan bisnis yang dilakukan disini, memberikan
cirri khusus yang sangat berbeda disbanding usah bentuk lain, walaupun tujuan
akhir sama- sama untuk mendapatkan keuntungan sebesar- besarnya. Pembeda nyata
yang terlihat tidak saja pada kekhususan barang yang diperjual belikan- obat-
obatan, perbekalan farmasi ataupun alat kesehatan lainnya, tetapi juga dari
segi persyaratan sahnya penjualan, basarnya risiko barang tidak tepat, aturan
pemakaian, dan perbedaan dalam hal standar maksimal harga penjualan.
Demikian pula dalam hal penyerahannya
kepada pembeli, dipersyaratkan kehadiran seorang apoteker sebagai sosok yang
paling bertanggung jawab terhadap terjaminnya keamana pemakaian obat.
Informasi- informasi penting tentang obat merupkan hal yang mutlak dimengerti
oleh pasien.Kalau perlu seorang apoteker memberikan waktu khusus untuk
menerangkan secara lebih rinci akibat berlanjut dari efek samping obat
tersebut.
Dari segi harga, suatu apotik tidak
mengenal strategi penjual seperti barang dagang lain yang mengenal baik naik-
turunnya harga tergantung kondisi pasar saat tertentu. Sehingga istilah-
istilah pemberian diskon, hadiah bagi pembeli jumlah tertentu, sayembara
berhadiah dan lain sebagainya, tidak pantas (etis) untuk diterapkan.Jika
diperbandingkan dengan took obat, usaha diapotik jelas pula berbeda walaupun
secara umum masyarakat tahu bahwa keduanya menjual obat.
Menurut aturannya, toko obat hanya
diperbolehkan menjual obat golongan obat bebas dan obat bebas terbatas.
Penyerahannya pun tidak harus oleh seorang apoteker tetapi cukup seorang
assisten apoteker. Kemudian, toko obat juga tidak berhak melayani resep dokter,
baik itu dokter umum,dokter gigi, maupun dokter hewan. Mekanisme pengaturan
pendistribusian obat sampai ke konsumen dengan tata cara demikian ini, merupkan
upaya pemerintah dalam mencegah penyalahgunaan obat serta beredarnya obat- obat
palsu. Untuk kasus obat palsu, sepanjang tahun 1999-2002 ini sudah sebanyak 55
item produk obat palsu disita dalam berbagai razia di sejumlah tempat di
Indonesia. Dan dari beberapa pelakunya sudah ditangkap dan divonis pengadilan. Golongan
obat-obatan yang banyak dipalsukan di pasaran terutama golonga antibiotika,
analgetik,antipiretik, histamin, sirop obat batuk, antidiabetes dan
antihipertensi. Harga obat palsu jauh lebih murah, namun penggunaan obat palsu
ini tentu saja akan berdampak buruk bagi pasien yang mengkonsumsinya. Sakit
tidak berangsur sembuh tetapi kondisi justru bertambah parah.
Obat adalah
salah satu zat asing yang masuk kedalam tubuh kita dan memberikan efek atau
dampak, bbaik itu di inginkan maupun tidak di inginkan. Masyarakat adalah
konsumen atau pengguna obat tersebut. Masyarakat Indonesia masih banyak yang
belum bisa mengenyam pendidikan seperti yang diharapkan pemerintah terutama
Masyarakat yang hidup di desa- desa atau
yang jauh dari gemerlap perkotaan. Dari keadaan masyarakat diatas maka
sebenarnya pabrik farmasi berusaha dengan member informasi atau keterangan
kandungan dari sebuah produk obat yang diproduksinya pada bungkus produk
tersebut, mengenai :
1. Nama
dagang obat
2. Mengandung
3. Farmakologi
4. Indikasi
5. Kontra
indikasi
6. Efek
samping
7. Peringatan
dan perhatian
8. Cara
penyimpanan
9. Aturan
pakai
B.
JENIS-JENIS
OBAT
Ø Menurut
istilah :
1. Obat
jadi
2. Obat
patent
3. Obat
asli
4. Obat
baru
Ø Menurut
UU kesehatan
1. Obat
bebas
2. Obat
bebas terbatas
3. Obat
keras
4. Obat
psikotropika
5. Obat
narkotika
C.
EFEK-EFEK
PENGGUNAAN OBAT
Efek samping obat adalah suatu reaksi
yang tidak diharapkan dan berbahaya yang diakibatkan oleh suatu pengobatan.
Efek samping obat, seperti halnya efek obat yang diharapkan, merupakan suatu
kinerja dari dosis atau kadar obat pada organ sasaran. Interaksi obat juga
merupakan salah satu penyebab efek samping. Hal ini terjadi ketika tenaga
kesehatan (dokter, apoteker, perawat) lalai dalam memeriksa obat yang
dikonsumsi oleh pasien, sehingga terjadi efek-efek tertentu yang tidak
diharapkan di dalam tubuh pasien. Bertambah parahnya penyakit pasien yang dapat
berujung kematian merupakan kondisi yang banyak terjadi di seluruh dunia akibat
interaksi obat ini. Interaksi ini dapat terjadi antar obat atau antara obat
dengan makanan/minuman. Bahkan tanaman yang digunakan dalam pengobatan
alternatif yang disangka aman oleh sebagian besar masyarakat juga dapat
berinteraksi dengan obat lainnya. Contohnya adalah tanaman St. John's wort (Hypericum
perforatum), yang digunakan untuk pengobatan depresi sedang. Tanaman ini
menyebabkan peningkatan enzim sitokrom P450 yang berperan dalam metabolisme dan
eliminasi banyak obat-obatan di tubuh, sehingga pasien yang mengkonsumsi St
John's wort akan mengalami pengurangan kadar obat lain dalam darah yang
digunakan bersamaan.
Berikut ini adalah contoh dari efek
samping obat yang biasanya terjadi:
1. Aborsi atau keguguran, akibat
Misoprostol, obat yang digunakan untuk pencegahan (gastric ulcer) borok
lambung yang disebabkan oleh obat anti inflamasi non steroid.
2. Ketagihan, akibat obat-obatan
penenang dan analgesik seperti diazepam serta
morfin.
3. Kerusakan janin, akibat Thalidomide
dan Accutane.
4. Pendarahan usus, akibat Aspirin.
5. Penyakit kardiovaskular, akibat obat
penghambat COX-2.
6. Tuli dan gagal ginjal, akibat
antibiotik Gentamisin.
7. Kematian, akibat Propofol.
8. Depresi dan luka pada hati, akibat
Interferon.
9. Diabetes, yang disebabkan oleh
obat-obatan psikiatrik neuroleptik.
10. Diare, akibat penggunaan Orlistat.
11. Disfungsi ereksi, akibat
antidepresan.
12. Demam, akibat vaksinasi.
13. Glaukoma, akibat tetes mata
kortikosteroid.
14. Rambut rontok dan anemia, karena
kemoterapi melawan kanker atau leukemia.
15. Hipertensi, akibat penggunaan
Efedrin. Hal ini membuat FDA mencabut status ekstrak tanaman efedra (sumber
efedrin) sebagai suplemen makanan.
16. Kerusakan hati akibat Parasetamol.
17. Mengantuk dan meningkatnya nafsu
makan akibat penggunaan antihistamin.
18. Stroke atau serangan jantung akibat
penggunaan Sildenafil (Viagra).
19.
Bunuh diri akibat penggunaan
Fluoxetine, suatu antidepresan.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam rangka mensehatkan masyarakat
tanpa membedakan tingkat pendidikan dan wilayah maka produsen farmasi obat
harus memberikan penjelasan tentang produk obat yang dipasarkan baik lewat
dokter/apotik maupun langsung lewat warung-warung yang ada pada sudut-sudut
kehidupan masyarakat, dengan menggunakan teknologi visual atau gambar yang
tujuanya memberikan penjelasan pada pemakai obat sehingga semua rantai yang
terhubung bisa memahami maksud dari obat itu
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar